Kamis, 30 Juni 2011

S•O•M•B•O•N•G

0 komentar

Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan.

Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember & menyikat lantai rumahnya keras-keras.

Pria itu bertanya,

“Apa yang sedang Anda lakukan?”

Sang Guru menjawab,

“Tadi saya kedatangan serombongan tamu yg meminta nasihat.

Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka.

Mereka pun tampak puas sekali.

Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya MERASA menjadi orang yang hebat.

Kesombongan saya mulai bermunculan.

Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya.”

Saudaraku.....,

Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

Di tingkat pertama,

sombong disebabkan oleh faktor materi.

Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua,

sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan.

Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga,

sombong disebabkan oleh faktor kebaikan.

Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik....,

Semakin tinggi tingkat kesombongan,

Semakin sulit pula kita mendeteksinya.

Sombong karena materi sangat mudah terlihat,

namun sombong karena pengetahuan,

apalagi sombong karena kebaikan,

sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Cobalah setiap hari, kita memeriksa hati kita.

Karena setiap hal yang baik dan yang bisa kita lakukan,

semua karena ANUGRAH TUHAN.

Kita ini manusia hanya seperti debu, yang suatu saat akan hilang dan lenyap.

Kesombongan hanya akan membawa kita pada kejatuhan yang dalam.

(Catatan Lutfi S Fz)

Apa itu ‎S•O•M•B•O•N•G ?

Dari Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda:

“Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebiji atom dari sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah menolak kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain[HR Muslim].

Jadi setiap KEBENARAN yang telah kita dapatkan (terutama yang datang dari Allah dan Rasul-Nya) lalu kita menolak dan mengabaikannya itu adalah ‎S•O•M•B•O•N•G. Dan bila kita meremehkan atau memandang rendah orang lain, itu juga ‎S•O•M•B•O•N•G.

”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’:37]

”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman:18]

Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim]

(Dikatakan kepada mereka): “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min:76]

Abi Salamah meriwayatkan bahwa Abdullah bin Amr bertemu dengan Ibn Umar di Marwah. Keduanya kemudian turun dan berbicara satu sama lain. Selanjutnya Abdullah bin Amr berlalu dan Ibn Umar duduk sambil menangis tersedu-sedu. Ketika ditanya tentang apa yang membuatnya menangis, beliau menjawab: “Laki-laki ini (yakni Abdullah bin Amr) telah mengaku bahwa dia mendengar Rasulullah Saw bersabda:

“Barang siapa yang di dalam hatinya ada sebiji atom dari sifat sombong, maka Allah Swt akan menimpakan api neraka ke arah wajahnya”.

Allah mengingatkan bahwa manusia diciptakan dari air mani yang menjijikan. Pantaskah manusia bersikap sombong?

”Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani, maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!” [Yaa Siin:77]

Semoga hati kita terjaga dari sifat ‎S•O•M•B•O•N•G, walaupun sangat kecil.. yang akan menyempitkan dada, dan kita bisa menikmati kedamaian dengan sifat T•A•W•A•D•H•U..

OFA



Oleh: Facebook: Kata-kata Hikmah

Senin, 23 Mei 2011

Petua Mencuci Hati

0 komentar

Segala aspek kehidupan ini bermula daripada hati. Oleh itu di bawah ini ada beberapa cara bagaimana hendak mencuci hati. Diolah oleh pakar motivasi Datuk Dr. Haji Fadzilah Kamsah.


1. Dirikan solat dan banyakkan berdo'a – Ini adalah salah satu kaedah yang sungguh berkesan. Semasa berdo'a turut katakan "Ya,Allah jadikan hatiku bersih"

2. Selawat keatas Nabi Muhammad s.a.w paling minima 100 X sebelum tidur – Ini merupakan satu pelaburan yang mudah dan murah. Disamping dosa-dosa diampunkan, otak tenang, murah rezeki, orang sayangkan kita dan mencetuskan semua perkara kebaikan.

3. Solat taubat – Selain daripada memohon keampunan, dapat mencuci hati dan menenangkan minda.

4. Membaca Al-Quran – Selain dapat mencuci hati juga menenangkan jiwa, penyembuh, penenang, terapi. Sekurang- kurangnya bacalah "Qulhu-allah" sebanyak 3X.

5. Berma'af-ma'afan sesama kawan setiap hari.

6. Bisikan kepada diri perkara yang positif – Jangan sesekali mengkritik, kutuk diri sendiri, merendah-rendahkan kebolehan diri sendiri.katakan lah "Aku sebenarnya......(perkara yang elok-elok belaka)

7. Program minda/cuci minda – Paling baik pada waktu malam sebelum tidur, senyum, pejam mata, katakan di dalam hati : "Ya, Allah cuci otak aku, cuci hatiku, esok aku nak jadi baik, berjaya, ceria, bersemangat, aktif, positif". Menurut kajian psikologi, apa yang disebut sebelum tidur dapat dirakamkan sepanjang tidur sehingga keesokan harinya – cubalah!!

8. Berpuasa – Sekiranya dalam berpuasa terhindar dari melakukan perkara-perkara kejahatan.

9. Mengingati mati – Sekiranya hendak melakukan sesuatu kejahatan, tidak sampai hati kerana bimbang akan mati bila- bila masa.

10. Kekalkan wuduk.

11. Bersedekah.

12. Belanja orang makan.

13. Jaga makanan – jangan makan makanan yang shubhah.(diragui halal dan haramnya.)

14. Berkawan dengan ulama'.

15. Berkawan dengan orang miskin (menginsafi.)

16. Pesan pada orang, jadi baik.

17. Menjaga pacaindera (mata, telinga, mulut dan lain-lain.)



Artikel iluvislam.com